Tokone.JS

Tokone.JS
Tokone.JS

Sabtu, 31 Januari 2015

Cara Menyemai dan Menanam Benih Tanaman Hidroponik

Cara Menyemai dan Menanam Benih Tanaman Hidroponik

Bagi Anda yang baru belajar budidaya tanaman dengan teknik hidroponik atau bagi Anda yang ingin mencari referensi atau inspirasi baru, berikut ini kami posting untuk Anda cara menyemai benih untuk budidaya tanaman dengan teknik hidroponik. Pada artikel ini kami contohkan dengan media rockwool.
1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan:
  • Rockwool sebagai media tanam
  • Pisau/gergaji untuk memotong rockwool
  • Benih/biji
  • Pinset atau alat untuk memasukan benih ke dalam rockwool

Hidroponik - Rockwool
Hidroponik – Rockwool
2. Potong rockwool menjadi bagian-bagian kecil disesuaikan dengan kebutuhan atau besar netpot, misal 2 x 2 x 2 cm, 3 x 3 x 3 cm.
Hidroponik - Memotong Rockwool
Hidroponik – Memotong Rockwool
3. Masukkan potongan-potongan rockwool ke dalam wadah atau tray khusus
Wadah Rockwool - Rockwool Tray
Wadah Rockwool – Rockwool Tray
4. Lubangi Rockwool dengan pinset, tusuk gigi, atau alat lain sedalam 1 – 2 cm. Masing-masing potongan rockwool dibuat 1 lubang tanam. Untuk tanaman kangkung, 1 potong rockwool dapat dibuat 4 – 5 lubang tanam.
Hidroponik - Lubang Rockwool
Hidroponik – Lubang Rockwool
5. Masukkan benih ke dalam lubang tersebut. Masing-masing lubang sebaiknya diisi 1 biji tanaman.
Hidroponik - Rockwool Tempat Benih
Hidroponik – Rockwool Tempat Benih
6. Siram/semprot rockwool yang telah diisi dengan benih dengan air. Cara ini dapat diganti dengan merendam rockwool setelah dipotong menjadi bagian-bagian kecil, kemudian dikibaskan agar tidak terlalu banyak air dalam rockwool.
Hidroponik - Menyiram Rockwool
Hidroponik – Menyiram Rockwool
7. Setelah semua rockwool telah diisi dengan benih dan disiram, segera letakkan pada tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung. Dapat juga ditutup dengan plastik berwarna gelap atau hitam.
8. Semprot rockwool setiap hari dengan air biasa pagi dan sore atau yang penting jangan sampai rockwool kering.
9. Setelah 1 – 3 hari setelah tanam, cek apakah tunas sudah tumbuh. Jika mayoritas sudah tumbuh, pindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari. Pemindahan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya etiolasi (batang akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat (tidak hijau) yang disebabkan kurangnya cahaya atau tanaman berada di tempat gelap. Penjelasan lebih lanjut mengenai Apa itu Etiolasi, silakan klik link berikut. Sampai di sini cara menyemai benih untuk budidaya hidroponik. Selanjutnya, Anda tinggal menunggu sampai berdaun kemudian dipindahkan ke Sistem Hidroponikyang telah Anda siapkan apakah itu sistem sumbu (wick system), NFT, aeeroponik (aeroponic), ebb and flow, atau sistem hidroponik yang lain.
10. Jika daun yang tumbuh sudah 4 helai, tanaman siap dipindahkan ke netpot atau media lain yang telah disiapkan.
Hidroponik - Netpot Hidroponik
Hidroponik – Netpot Hidroponik
11. Mulai tahap ini, tanaman sudah harus mendapatkan nutrisi hidroponik. Nutrisi hidroponik yang dapat Anda gunakan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, apakah tanaman sayuran, buah, atau bunga.
Hidroponik - Tanaman Kecil
Tanaman Hidroponik
12. Setelah kurang lebih 2 bulan sejak semai benih atau biji dalam rockwool, sekarang tanaman yang Anda tanam dengan teknik hidroponik sudah dapat dipanen. Masing-masing tanaman memiliki masa panen yang berbeda, silakan lihat di label benih yang Anda Tanam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar